top of page

Memahami Ketidakpastian dengan Probabilistic Thinking

Manusia sejatinya hidup di dalam

ketidakpastian

Probabilistic Thinking
Probablistic Thinking

"In practical life we are compelled to follow what is most probable; in speculative thought we are compelled to follow truth. (Dalam kehidupan praktis kita dipaksa untuk mengikuti apa yang paling mungkin; dalam pemikiran spekulatif kita dipaksa untuk mengikuti kebenaran)" — Baruch Spinoza, The Letters


Hidup itu misterius, banyak teka-teki di dalamnya. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan secara pasti, meskipun kita punya perencanaan yang matang. Ya, tidak ada yang absolut di dunia ini, kecuali kematian. Semuanya adalah sebuah "kemungkinan".


Dalam seni berpikir, ada istilah probabilistic thinking yaitu coba memperkirakan suatu kondisi dengan menggunakan bantuan matematika dan logika. Pada dasarnya, berpikir probabilistik membantu kita untuk mengidentifikasi hasil yang paling mungkin sehingga keputusan kita bisa lebih tepat dan efektif.

Probabilistic thinking
What is probabilistic thinking?

Setiap hari, secara tidak langsung kita mengadopsi probabilistic thinking, dari perkara kecil hingga perkara yang besar dalam hidup.


Contoh: Hari ini saya berniat pergi ke mall menggunakan motor untuk menonton bioskop. Saya melihat ke langit, cuacanya agak mendung dan besar kemungkinan akan turun hujan, persentasenya 70%. Alhasil, saya harus menyiapkan jas hujan agar tidak kehujanan dan dapat menonton dengan nyaman. Seandainya di tengah perjalanan tidak hujan, saya telah meminimalisir risiko, meskipun ada konsekuensi kecil yang didapatkan, seperti ribet atau malu ketika terpaksa menggunakan jas hujan dari rumah. Namun, hal tersebut setidaknya menyelamatkan tujuan utama saya yaitu menonton dengan nyaman, tanpa basah-basahan.


Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang tidak pasti itu membuat kita lebih siap akan risiko. Secara tidak langsung, kita belajar memperkecil tingkat stres (tekanan) kita.

Uncertainty
Uncertainty

Dengan membiasakan diri berpikir secara probabilistik, kita menjadi lebih santai dan tenang dalam memandang permasalahan dalam hidup, meskipun awalnya butuh waktu.


Sesuai dengan kata-kata Nate Silver, "We must become more comfortable with probability and uncertainty. (Kita harus lebih nyaman dengan kemungkinan dan ketidakpastian)"

 
 
 

Comments


  • linkedin
  • instagram
  • generic-social-link

©2019 by Afina Dhuhaini. Proudly created with Wix.com

bottom of page